Good and Bad Overthinking (Part 1)
Di kepala berputar-putar kejadian memalukan beberapa tahun lalu, kebetulan besok bertepatan dengan event yang sama dimana kejadian memalukan itu terjadi, ini secara langsung jadi pemicu buat kita untuk lebih kuat memutar kembali memory yang memalukan itu, dalam benak terlintas
Apakah akan terjadi lagi hal demikian? bagaimana cara mencegahnya?
Selamat kamu sedang dalam masa overthinking, dan pada masa ini, kamu punya 3 pilihan :
- Memikirkanya terus semalam dan terus merasa bersalah
- Melupakanya dan percaya besok akan baik-baik saja
- Memikirkanya, Merencanakanya dan menemukan solusi agar event besok dapat berjalan jauh lebih baik dari event sebelumnya, atau setidaknya kamu tidak melakukan kesalahan yang sama
Masing-masing pilihan memiliki poin-poin tersendiri,
Pertanyaan Pertama memiliki : -1 pt (Bad)
Pertanyaan Kedua memiliki : 0 pt (Netral)
Pertanyaan Ketiga memiliki : +1 pt (Positif)
Kata gwendoline smith di buku The Book of Overthinking, 2020. Cara tubuh untuk meresepon kondisi overthinking salah satunya dengan mengaktifkan produksi adrenaline dan cortisol, hormon stres yang mana kimia (hormon) ini berasosiasi langsung dengan Fear (Ketakutan).
Jadi, kalau kamu memilih respon pertama, Overthinking-mu akan memicu adrenalin yang membuat kamu sulit tidur, bisa-bisa esok hari terbangun dalam keadaan yang lelah yang mana malah membuat kamu lebih tidak siap menjalani harimu.
Kalau kamu memilih respon Kedua, Tidurmu lelap, kamu percaya kalau hidup gak selalu berakhir buruk, tapi kamu juga tidak berharap apapun kejadian buruk yang bisa menimpamu besok. Ya seenggaknya tidurmu lelap ya…
Kalau kamu memilih respon Ketiga, Overthinking-mu kembali akan memicu adrenalin-mu, tapi sebelum kamu tidur, kamu telah menyiapkan jawaban yang dapat menurunkan adrenalinmu. Plus, kamu sudah siap untuk melakukan yang terbaik pada esok hari.
Jadi apakah ada Good dan Bad Overthinking?
Semua tergantung respon kamu.